Mengenal Marga atau “Fam” dalam Budaya Masyarakat Maluku

cancelledmovies.com – Budaya Indonesia mencakup beragam aspek, termasuk penggunaan nama marga yang memiliki makna dalam menjaga identitas sosial dan warisan leluhur. Di Maluku, nama marga dikenal sebagai fam atau mataruma, yang sering diwariskan secara patrilineal. Ini mencerminkan asal-usul keluarga, karakteristik sosial, hingga latar belakang keagamaan.

Pemberian marga di kalangan masyarakat Maluku bukanlah hal sepele. Nama ini memiliki nilai sejarah dan memberi kebanggaan tersendiri bagi setiap individu. Keberadaan ratusan marga di Maluku mencerminkan keragaman dan interaksi budaya yang terjadi selama berabad-abad, terutama terkait dengan perdagangan rempah-rempah. Banyak marga yang mengandung elemen bahasa asing, termasuk Belanda dan Portugis, akibat pengaruh kolonialisme.

Beberapa marga terkenal di Maluku adalah Abarua, yang berkaitan dengan sejarah pelayaran, dan Abel, yang melambangkan keberanian. Ada pula Alkatiri, yang menunjukkan keberanian dalam menjaga tradisi, serta Leimena, yang memiliki kontribusi signifikan dalam pemerintahan dan kesehatan. Marga Matulessy juga terkenal karena sejarah perjuangannya melawan penjajahan Belanda.

Hingga kini, masyarakat Maluku tetap mempertahankan tradisi penggunaan marga sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur. Marga bukan hanya sekadar nama, melainkan simbol persaudaraan dan jati diri yang memperkaya khazanah budaya Indonesia. Dengan mempertahankan marga, masyarakat Maluku terus melestarikan sejarah keluarga dan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.